Sabtu, 12 Maret 2011

TENTANG KAMU


Akhir tahun 2010

Mataku lekat memandang ke arahmu. Dan lagi-lagi kamu tidak menyadarinya. Justru akan aneh kalau kamu menyadarinya, karena perhatianmu sekarang sepenuhnya ada pada pertandingan yang sedang kamu ikuti. Juga pada seseorang yang pastinya kamu inginkan untuk memperhatikan semua aksimu.
Aku menyorakimu memberi semangat. Aku tidak malu melakukannya, karena aku pintar. Aku tidak hanya menyorakimu, tapi juga semua pemain yang turun ke lapangan. Kamu pastinya tidak akan tahu bahwa sebenarnya yang tertangkap mataku hanyalah dirimu seorang.

Psycho.

Kamu pasti akan berkata begitu.
Biar saja. Aku tidak peduli. Karena semuanya sudah terlanjur terjadi. Sejak pagi itu.


Aku terbangun dengan pikiran bingung. Apakah aku baru saja bermimpi? Kenapa rasanya sangat nyata? Dan kenapa ada kamu dalam mimpiku?
Kurasa aku bermimpi. Aku masih berada di kamarku, di atas tempat tidur, di bawah selimut bergambar bunga-bunga. Aku bermimpi tentang kamu.
Tiba-tiba aku merindukanmu. Aku ingin kamu yang seperti dalam mimpiku. Kamu yang mengelus kepalaku dengan lembut. Kamu yang tersenyum padaku. Kamu yang tak malu menggenggam tanganku di hadapan semua orang.
Aku menangis.
Aku menangisi dirimu yang tak mungkin menjadi seperti yang aku inginkan. Aku menangisi kebodohan diriku yang menginginkan kamu. Aku menangisi diriku yang kusadari telah jatuh cinta kepadamu.


“Aku pinjam catatanmu, ya?” pintamu, “mau aku copy.”
Minggu depan UTS, dan kebiasaanmu yang sudah aku hafal adalah bahwa kamu tidak pernah memiliki catatan yang utuh. Kamu memang selalu mencatat penjelasan dari dosen, tapi catatanmu tersebar dalam sembarang kertas yang saat itu kamu pegang. Dan kamu tidak pernah bisa menelusuri jejak kertas-kertas berisi catatanmu itu.
Aku mengangguk menyanggupi permintaanmu. “Besok aku bawakan.”
“Ajari aku statistik,” giliranku sekarang yang meminta padamu. Siapapun di kelas ini tahu bahwa kamulah masternya statistika.
“Itu urusan gampang,” jawabmu membuatku tersenyum.
Dan kamu pun berlalu dari hadapanku. Katamu hari ini kamu ingin bermain billiard dengan teman-temanmu semasa SMA dulu.


Kamu lahir di Bulan Agustus, zodiak Leo, Shio Kambing. Golongan darahmu A. Makanan kesukaanmu adalah bebek bakar dengan sambal ekstra pedas. Kamu menghindari minum soda, dan minuman yang selalu kamu pesan adalah air putih. Tim sepak bola favoritmu adalah AC Milan. Pemain yang kamu kagumi adalah Rio Ferdinan. Olahraga yang kamu sukai adalah sepak bola, dan saat kecil dulu kamu pernah bercita-cita untuk menjadi seorang pemain sepak bola professional. Kamu selalu tidur diatas jam dua belas malam, dan bangun setelah matahari memulai jatah shifnya untuk menyinari bumi. Kamu memiliki obsesi untuk menjadi seorang pemain drum.


Harapanku melambung, tolong jangan hempaskan aku kembali pada kenyataan yang tidak kuinginkan
Itulah yang kamu tulis dalam status facebook mu. Banyak orang yang memberikan komentar untukmu. Semua orang yang berkomentar dan aku tahu, apa dan siapa yang kamu maksud dari kalimat yang kamu tuliskan. Aku cemburu. Iya aku cemburu.
Kenapa kamu tak pernah memandangku seperti aku memandangmu.
Aku menginginkan dirimu seperti dalam mimpiku waktu itu. Dan itu bukan kali terakhir aku memimpikanmu. Masih ada mimpi-mimpi lain yang seolah menjadi kelanjutan kisah dalam mimpiku.
Dan akhirnya semuanya memang hanya mimpi bagiku. Karena kamu tidak akan pernah menyadari keberadaanku selama kamu hanya mau menyadari keberadaannya.
Mungkin ada baiknya kamu jangan bersikap baik lagi padaku. Agar aku segera terbangun dari mimpi indahku tentangmu.

Awal tahun 2011