Rabu, 26 Desember 2012

Curhat : Perlu Dicoba




Tempat pembuangan yang paling seru.... PANTAI..... :D :D :D

Disaat merasa sesak dan menghimpit, satu saran untuk menguranginya adalah dengan pergi ke pantai. Resep ini bersumber dari seorang Umi terbaik di dunia (versi penulis :) dilarang protes :p)

Datang ke pantai.. Rentangkan tangan.. Hirup nafas dalam-dalam.. Buang pelan-pelan.. Jangan ambil pusing waktu celana atau rok kena ombak (kalau nggak mau basah-basahan, disarankan nggak berdiri deket-deket garis ombak).. Dan yang nggak boleh ketinggalan, tulis uneg-uneg di pasir, tunggu bentar sampai tulisannya kehapus ombak (disarankan nulisnya di deket-deket garis ombak,, kalau kejauhan harus nunggu pasang tinggi banget atau malah tsunami buat ngapus tulisannya =.=)..

And, I did!!


Dan rasanya plong banget waktu liat tulisannya itu hilang kebawa ombak.. Rasanya beban pikiran sama hati ikut kebawa ombak juga,, ngilang entah kemana,, dan sama sekali nggak ada rasa sesal..


Boleh dikatakan, kadar suksesnya 65% deeh.. Memang nggak full 100%, tapi lumayan buat ngurangi beban..


Sekarang, waktunya kembali ke file presentasi untuk besok, doakan semoga saya bisa melaluinya dengan baik dan hasil yang terbaik pula..

Salam,

Senin, 24 Desember 2012

Random : Aku Ingin Menjadi Putri Bapak yang Pintar

Oleh-oleh dari pantai kemarin, pengen nulis sesuatu yang bersetting pantai... Selamat membaca... :D


Minggu, 16 Desember 2012

Obrolan Kamar : Akhinya AutumnRan 1000 Kali Dikunjungi ^^,

Hehe,, sebenernya postingan ini sama sekali nggak penting.. tapi pengen aja ngasih tau ke semua orang (yang sering mampir disini) kalo AutumnRan udah pernah dikunjungi sampai 1000 kalii.... :D :D :D *seneng seneng seneng*

Emang bukan rekor yang 'eh, wow banget' kalo dibandingin sama blog tetangga-tetangga.. tapi dengan konsistensi AutumnRan yang cukup nggak jelas, antara berbagi khayalan dan kegalauan saya sebagai admin tunggal, bagi saya ini adalah sebuah rekor *tepuk tangan*

Saya banyak berharap, kalau AutumnRan bisa memberikan manfaat - walaupun hanya untuk segelintir orang - walaupun itu hanya dalam bentuk hiburan semata -- saya benar-benar berharap banyak.. bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain? Saya sebagai orang yang beriman, percaya akan hal itu dan saya pun ingin memberikan manfaat, salah satunya melalui AutumnRan *manfaat yang saya maksud tidak termasuk dengan mengkopi cerita yang ada di AutumnRan untuk tugas Bahasa Indonesia!*


p.s. Saya sebenernya ragu dengan angka 1000 ini, karena bisa saja setengahnya itu adalah kunjungan pribadi saya saat ingin menengok AutumnRan --, tapii biarlah angka itu sedikit menyenangkan saya ditengah kebingunan menyusun strategi untuk mengalahkan para zombie menentukan variabel-desain survei-dan metode analisis-termasuk kerangka pikir dan kerangka analisis..

Salam,

Sabtu, 15 Desember 2012

RIN'S QUEST : PART #8 SEBUAH AKHIR (END)

Disaat seharusnya aku membuka folder keramat (baca: folder tujuh huruf yang) yang sangat menentukan nasib masa depanku, tapi mampu membuat boros seketika karena setiap hari aku harus mencari bermacam camilan dan coklat untuk menenangkan hati karena hasil konsultasi maupun hasil kegalauan.. Tapi apa mau dikata, toh dalam waktu kurang dari satu jam terakhir kesepuluh jariku justru asik merangkaikan huruf demi menerjemahkan isi kepalaku ke dalam bahasa yang lebih mudah dipahami tentang akhir dari cerita ini..

Jadi, selamat membaca..

=.=.=

Senin, 10 Desember 2012

Random Project : Dia Dia Dia

Hari ini aku mendapatinya duduk sendiri di sudut kelas. Oh, tidak sendiri. Dia bersama dengan buku yang dipegangnya. Em, sepertinya bukan buku. Komik mungkin, menilik dari ukurannya. Sesekali kulihat bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman, terkadang sampai memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Hei, ayo kekantin." Ajakan seseorang 'mengganggu' aktivitasku mengamatinya.

Dia mengangguk memberikan persetujuan, menutup komik yang dibacanya, lalu berdiri tanpa membawa tasnya. Iya, kuliah masih akan dimulai setengah jam lagi dan kelas kami aman dari tindak pencurian. Jadi dia tidak perlu ragu untuk meninggalkan barang-barangnya disini.

Kuanggap ini sebagai istirahat dari aktivitas pengamatanku. Sudah sejak lama aku memperhatikannya. Dan beruntungnya aku hari ini karena aku mendapat tempat duduk strategis untuk mengamatinya. Sengaja kubuka laptop untuk sedikit menyamarkan apa yang sebenarnya aku lakukan.

***

Semoga
Semoga
Semoga
Semoga
Semoga
Semoga

Ada pembagian kelompok tugas. Aku berharap agar nasib membawaku agar satu kelompok dengannya.

Sayang sekali. Kami hanya berbeda satu nomor kelompok. Ah, menyebalkan sekali. Padahal aku mengharapkan kesempatan untuk terus dekat dengannya.


***

Satu kakinya dia topangkan di atas satu kakinya yang lain. Earphone menyumpal kedua telinganya. Selemar koran dibentangkan kedua tangannya yang panjang. Kali ini dia mengenakan kemeja kotak-kotak, tapi tidak membuatnya tampak terlalu formal. Standar laah, untuk anak kuliahan. Kukatakan standar karena selain dia, masih ada setidaknya lima orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak.

"Kelas kosong. Tapi ada tugas yang harus dikumpulin nanti siang via email."

Aku tidak suka mendengar pengumuman itu.

Benar kan, dia beranjak dari tempatnya. Selalu saja begini. Setiap kali kelas kosong dia akan segera pergi dari kampus. Ada ataupun tidak ada tugas. Ah, menyebalkan.

***


Jumat, 07 Desember 2012

Obrolan Kamar : sebuah akhir

Tanpa sadar jalan ini hampir berujung
Persimpangan jalan di depan mata terlihat pangkalnya
Apakah masih akan melalui jalan yang sama?
terkadang pertanyaan itu muncul..

Benarkah semuanya akan berakhir?
dan seperti inikah akhir untuk semua hal ini?

Jangan membalik pertanyaan itu lagi, karena aku yang lebih dulu bertanya..

***
Dan sekarang yang terlihat hanyalah punggung yang semakin menjauh
Ingin sekali menggapai punggung itu, memintanya untuk tinggal leboh lama

tapi benarkah itu?
bolehkah?

"Aku tidak mau serakah." Jawaban anak kecil itu begitu menampar

Apakah seserakah itu? Menginginkan sesuatu milik orang lain.. Menginginkan sebuah kisah yang lain.. menginginkan sebentuk kenangan yang lain..

"Jangan membayangkan apapun, jika tidak ingin tersakiti kemudian." katanya dengan tatapan yakin

Bisakah seyakin itu?


ah, ingin rasanya melakukan segala sesuatu yang tidak dipikirkan dengan baik, tidak terencana dengan baik.. ingin ada hal yang terjadi secara insidental.. mungkin akan sedikit menyenangkan..

sekali ini saja, biarkanlah mimpi ini tetap sebagaimana adanya. sekali ini saja


salam,

Random Project: Cerita Dinar Part #5.1

sebenernya itu pengen aku bikin jadi part terakhir.. terlalu panjang jadinya, jadi terpaksa aku bikin .1 dan .2
maaf... kalau tidak sesuai dengan yang aku janjikan sebelumnya...
dan alasan lainnya karena ceritanya belum selesai.. tinggak dua adegan terakhir, tapi otak sedang disibukkan dengan pikiran-pikiran lain yang melelahkan..
jadii.. selamat membaca,, ^^


Obrolan Kamar : Mana Mungkin..

Tidak tahu dari mana munculnya sepenggal kenangan ini..
Dalam ketergesaan mencoba mengisi alveolus dengan oksigen yang sepertinya semakin menipis..
Dalam jerat rasa terhimpit yang semakin menyiksa..
yang lebih memabukkan dari secangkir dream latte yang terlampau kuat efeknya..

Mana mungkin aku menolak kedatanganmu, sementara namamu telah ada sebelum aku menarik nafas pertamaku

Dengan jelas masih teringat, dimana kalimat itu berasal..
sebuah teenlit yang menjadi pengisi lemari buku, bersampul hijau, dengan gambar siluet dua orang gadis berambut panjang..
agak kurang mengerti kesinambungan antara sampul dengan isi sebenarnya jika ditanya, jadi jangan bertanya..
oh, satu yang belum kusebutkan.. judulnya Hot Chocolate Love

Alasanku membeli buku itu hanya karena kata chocolate yang menjadi judul.. hanya itu..

ah, kembali lagi ke kalimat kutipan diatas...

pertama kali membaca, setitik bening sudah tergumpal di sudut mata. Terharu.
Bagaimana tidak, kalimat itu begitu menyentuh.. seolah tahu sudah tahu bahwa dialah jodoh yang digariskan Yang Maha Kuasa atasnya..

mana mungkin aku menolak kedatanganmu
semantara namamu telah ada sebelum aku menarik nafas pertamaku

Dan kemudian perdebatan kecil muncul dalam kepala..
Adakah cara yang diketahui untuk mengetahui jodoh dari Sang Pemilik Cinta? Bagaimana caranya?
maukah Dia memberikan sedikit pertanda agar tidak menolak yang seharusnya diterima?

Dalam keburaman pandangan, mencoba meraba huruf demi huruf.. pertanyaan itu muncul..

Ah, entahlah.. biarkan skenarioNya merajut adegan yang pastinya terbaik..


Salam,