Sabtu, 15 Juni 2013

Obrolan Kamar : Masih Adakah??

Baru saja saya selesai menonton (akhirnya~) secara keseluruhan episode perdasa Incarnation episode perdana yang sebenarnya sudah tayang entah dari jaman tahun kapan.... >///<
seperti yang sudah saya bilang di postingan saya terdahulu, saat ini saya sedang tergila-gila dengan dunia lain *apaapaan*, dan oleh karena itu saya keranjingan nonton video-video yang dulu pasti akan saya bilang antah barantah... _ _"

Lanjut ke intinya, kenapa saya memposting tulisan ini.. singkat cerita di episode itu, si bintang tamu bercerita tentang bagaimana dia memperlakukan 'gadisnya'. Dia bilang bahwa dia dengan suka rela akan mengambilkan sepatu si gadis (beruntung) itu dan memakaikannya ke kaki si gadis secara naluriah. Awalnya saya agak merasa gimana~ gituu, dan pertanyaan-pertanyaan bermunculan di kepala saya.

apakah dia tidak merendahkan dirinya sendiri dengan bersikap seperti itu?

apakah gadisnya tidak merasa risih diperlakukan seperti itu?

apakah dia tidak merasa malu melakukan hal itu?

dan kata-kata 'apakah.......' itu terus saja bermunculan di kepala saya. Belum lagi teman yang duduk disebelahnya menambahakan, "..jika gadisnya selesai makan, maka dia akan menghampiri gadisnya dengan membawa air minum dan lap makan, dia adalah tipe melayani.."
Apalagi yang bisa saya katakan selain "WOW! dia pasti sangan mencintai gadisnya!"


Hidup dan besar di Indonesia, khususnya di Jawa yang budayanya adalah wanita melayani kaum pria, mungkin saya kurang akrab dengan hal-hal seperti itu. Karena saat bertemu dengan Pakdhe and/atau Om dan/atau saudara jauh manapun itu, pastilah tipe orang yang dilayani...

Tapi kemudian, saya sadar... untuk apa saya melihat jauh-jauh ke negeri di belahan bumi yang lain - lewat jaringan internet yang kadang nyebelinnya minta ampun - sampai berboros untuk memberi makan modem - demi menonton obrolan di talkshow Incarnation itu - tentang betapa romantisnya dia pada gadisnya -- jika sebenarnya di hadapan saya, ada yang seperti itu.

Abah adalah satu-satunya pria seumur hidup saya yang saya lihat selalu menyiapkan sepatu Umi sebeum berangkat kerja. Ya, Umi adalah pegawai di rumah sakit swasta yang terikat dengan jam kerja dari pagi sampai siang. Tidak hanya saat bekerja, saat akan pergi kemana pun, Abah akan selalu memastikan sepatu dan/atau sandal yang akan umi gunakan sudah siap tersedia untuk dikenakan. Bahkan tidak jarang Abah yang menyemir dan membersihkan sepatu Umi...

Dan begitu pun saat makan.. Abah akan memastikan sudah ada air minum untuk Umi..


Dan hari ini saya mendapat sebuah pelajaran lain.. serupa, walau tak sama.. dari dua sisi bumi yang berlainan.. yang satu saya lihat dari sebuah kotak kecil yang ukuran gambarnya nya bahkan tidak sampai sepuluh inci.. dan yang satu sudah saya saksikan selama bertahun-tahun sejak saya memahami dan dapat mengerti eksistensi saya di dunia ini..

Gyaaaah.... *giddy*







salam__


Selasa, 28 Mei 2013

Dibayar Lunas


gyaaa...... dibayar lunas.... ^o^/~
bisa, bisa,, pasti bisa....

lagi keranjingan bikin poster, dan nyoba nantang diri sendiri buat bikin yang format *.gif dan akhirnya.. setelag bolak-balik dengan mata jereng dan kedip-kedip nggak jelas.... jadilah.... hehehehehe #ketawa setan




for silentapathy from aff, my new sanctuary ^^
p.s. i don't think photobucket wants accept a *.gif format.. so for preview, i put at my personal blog... ^^)v

Senin, 07 Januari 2013

Curhat : It's seems like a spring cooler

Apa yang saya lakukan saat malam H-1 sebelum mengumpulkan dokumen proposal TA? Duduk diam di depan pc yang sudah seharian menyala, memasang headset ditelinga demi mereduksi bebunyian yang sanggup ditimbulkan oleh winamp saat tengah malam menjelang pagi buta.

Begadang! #jelas

Lalu, lalu, apa yang membuat saya begadang? tidak lain dan tidak bukan adalah windows Chrome yang dengan sabar dan setia memutar video-video demi menuntaskan rasa tertekan.

Daaaaaaaan seperti yang bisa ditebak, saya kebablasan.. >//////<
akhirnya, setelah dapat peringatan dari provider bahwa kuota saya sudah mendekati batasnya, dengan berat hati dan rasa tidak terima (gila! ini belum ada seminggu!!! >/////<),, beralihlah benar-benar membuka file seminar.

Kerja ala jin budak Bandung Bondowoso di kejar deadline, mengabaikan catatan-catatan penting hasil uji kelayakan dan hasil konsultasi,, jadilah paper itu dengan metode tambal sulam.. *entah mana yang ditambal dan mana yang di sulam (--,)* dari jam tiga pagi sampai jam tujuh kurang lima belas menit... *sama sekali nggak mempertimbangkan nasib TA tergantung pada garapan ini* itupun dengan tenggat waktu lebih kurang setengah jam buat meremin mata nunggu sms balasan dari Abah tentang data yang mau saya masukkan jadi latar belakang.

Alhasil, kelabakan waktu ngejilid *makasih mbaaaak udah mau ngelayani pelanggan cereweeet yang banyak maunyaaa*, ninggal dulu buat diambil nanti pukul sebelas.. beli sarapan, dan tidur pagi setelah sarapan. Hampir saja kebablasan tidur, untungnya sempet kaget *nggak tau siapa yang ngagetin #padahal di kosan udah nggak ada siapa-siapa* dan baru inget kalo punya cucian yang belum dijemuur...

Berkutat dengan kekacauan kamar hasil melototin youtube semalem, kembali ke potokopian buat ngambil hasil jilidan, buru-buru ke kampus.. dan di jalan yang biasanya saya lewati, di samping gedung teknik sipil, mau menuju gedung II untuk selanjutnya ke gedung IV tujuan saya,, si tas iseng nyenggol keran air...

Daaaaaaann... KERANNYA LEPAAAAS!!!! parahnya itu air kenapa MUNCRAAAT MUNCRAAAT KAYAA AIR MANCUUUUR????!!!! >>>>>><<<<<<<<<

Antara panik waktu yang sudah semakin mepet *dilarang terlambat, jika terlambat nilai akan dikurangi!*

TIDAAAAAAAAAAAAK!!!

Berusaha memperbaiki kekacauan yang baru saja dibuat, *untung itu keran cuman lepas, bukan pataah --,* tergesa buat ngembaliin keran ke posisi semula, dengan resiko baju basah *mana kaos kaki sebelah kiri udah duluan kena air pula*... *tahu sendiri lah,, pipa ukuran 3/4 itu kapasitas airnya seberapa, lah ini nggak ada kerannya, otomatis airnya muncrat-muncrat.. ditambah yang lepas itu bagian sambungan L antara pipa dan keran (jadi posisinya, saya harus masang dari atas).. tahu doong apa yang bakal terjadi, kalo air yang lagi mengalir coba buat ditutup, yap.. tambah muncrat-muncrat*

Untungnya, ada mas-mas berbaik hati mau bantuiin.. kasihan kali yaa.. liat tampang saya yang antah barantah.. Makasih mas... you save my live.. biar Allah yang mbales kebaikanmu kalau saya nggak punya kesempatan buat membalasnya..

Berakhirlah tragedi spring cooler di samping gedung teknik sipil yang memungkinkan terjadinya banjir lokal.. dengan demikian selamatlah pula saya dari ketakutan keterlambatan pengumpulan tugas..


pelajaran moral hari ini :
1. Anggap saja itu sebagai balasan saya boros menghabiskan jatah satu bulan dalam tiga hari
2. Anggap saja itu pelajaran karena sering tergoda untuk menunda pekerjaan
3. Jangan bawa tas yang mudah terlempar kesana kemari!



Salam,