Senin, 10 Desember 2012

Random Project : Dia Dia Dia

Hari ini aku mendapatinya duduk sendiri di sudut kelas. Oh, tidak sendiri. Dia bersama dengan buku yang dipegangnya. Em, sepertinya bukan buku. Komik mungkin, menilik dari ukurannya. Sesekali kulihat bibirnya tertarik keatas membentuk senyuman, terkadang sampai memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Hei, ayo kekantin." Ajakan seseorang 'mengganggu' aktivitasku mengamatinya.

Dia mengangguk memberikan persetujuan, menutup komik yang dibacanya, lalu berdiri tanpa membawa tasnya. Iya, kuliah masih akan dimulai setengah jam lagi dan kelas kami aman dari tindak pencurian. Jadi dia tidak perlu ragu untuk meninggalkan barang-barangnya disini.

Kuanggap ini sebagai istirahat dari aktivitas pengamatanku. Sudah sejak lama aku memperhatikannya. Dan beruntungnya aku hari ini karena aku mendapat tempat duduk strategis untuk mengamatinya. Sengaja kubuka laptop untuk sedikit menyamarkan apa yang sebenarnya aku lakukan.

***

Semoga
Semoga
Semoga
Semoga
Semoga
Semoga

Ada pembagian kelompok tugas. Aku berharap agar nasib membawaku agar satu kelompok dengannya.

Sayang sekali. Kami hanya berbeda satu nomor kelompok. Ah, menyebalkan sekali. Padahal aku mengharapkan kesempatan untuk terus dekat dengannya.


***

Satu kakinya dia topangkan di atas satu kakinya yang lain. Earphone menyumpal kedua telinganya. Selemar koran dibentangkan kedua tangannya yang panjang. Kali ini dia mengenakan kemeja kotak-kotak, tapi tidak membuatnya tampak terlalu formal. Standar laah, untuk anak kuliahan. Kukatakan standar karena selain dia, masih ada setidaknya lima orang yang mengenakan kemeja kotak-kotak.

"Kelas kosong. Tapi ada tugas yang harus dikumpulin nanti siang via email."

Aku tidak suka mendengar pengumuman itu.

Benar kan, dia beranjak dari tempatnya. Selalu saja begini. Setiap kali kelas kosong dia akan segera pergi dari kampus. Ada ataupun tidak ada tugas. Ah, menyebalkan.

***