Jumat, 07 Desember 2012

Obrolan Kamar : Mana Mungkin..

Tidak tahu dari mana munculnya sepenggal kenangan ini..
Dalam ketergesaan mencoba mengisi alveolus dengan oksigen yang sepertinya semakin menipis..
Dalam jerat rasa terhimpit yang semakin menyiksa..
yang lebih memabukkan dari secangkir dream latte yang terlampau kuat efeknya..

Mana mungkin aku menolak kedatanganmu, sementara namamu telah ada sebelum aku menarik nafas pertamaku

Dengan jelas masih teringat, dimana kalimat itu berasal..
sebuah teenlit yang menjadi pengisi lemari buku, bersampul hijau, dengan gambar siluet dua orang gadis berambut panjang..
agak kurang mengerti kesinambungan antara sampul dengan isi sebenarnya jika ditanya, jadi jangan bertanya..
oh, satu yang belum kusebutkan.. judulnya Hot Chocolate Love

Alasanku membeli buku itu hanya karena kata chocolate yang menjadi judul.. hanya itu..

ah, kembali lagi ke kalimat kutipan diatas...

pertama kali membaca, setitik bening sudah tergumpal di sudut mata. Terharu.
Bagaimana tidak, kalimat itu begitu menyentuh.. seolah tahu sudah tahu bahwa dialah jodoh yang digariskan Yang Maha Kuasa atasnya..

mana mungkin aku menolak kedatanganmu
semantara namamu telah ada sebelum aku menarik nafas pertamaku

Dan kemudian perdebatan kecil muncul dalam kepala..
Adakah cara yang diketahui untuk mengetahui jodoh dari Sang Pemilik Cinta? Bagaimana caranya?
maukah Dia memberikan sedikit pertanda agar tidak menolak yang seharusnya diterima?

Dalam keburaman pandangan, mencoba meraba huruf demi huruf.. pertanyaan itu muncul..

Ah, entahlah.. biarkan skenarioNya merajut adegan yang pastinya terbaik..


Salam,