Minggu, 14 Oktober 2012

Obrolan Kamar: Dia Yang Namanya Tidak Boleh Disebut

Aku suka dengan penyebutan Voldemort oleh kebanyakan orang di dunia sihir.. dia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut. Dan aku sering menyadurnya untuk banyak hal, khususnya saat aku perlu mendeskripsikan tentangnya pada orang lain.

Benar, aku memang tidak akan menyebutkan namanya begitu saja. Jika ingin tahu, dilakan cari tahu sendiri. Karena aku cukup pelit untuk berbagi rahasi mengenai diriku.. :p


Aku yakin, aku tidak memikirkan mereka semalam..
Setelah bepergian dengan kereta commuter ke Jogja demi buku (aku dapat Conan vol 69 dan Cethini 2, disamping buku wajib untuk bahan seminarku), dan langsung pulang ke Solo setelah apa yang kami cari sudah ada di tangan -
kelaparan -
mati lampu (untungnya aku sudah mendapatkan makanan tapi sayangnya aku belum menyelesaikan urusanku yang lain) -
diiringi hujan -
dan parahnya aku sendirian di kost~

malam yang menegangkan.. sempat terpikir untuk abaikan!

benar-benar melelahkan.. diperparah dengan cerita Cethini 2 jauh lebih berat (dan benar-benar terlalu dewasa >.<) dari Cethini, akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat.

sayangnya, aku mendapat kejutan menyenangkan atau mungkin tidak menyenangkan dalam tidurku. Aku memimpikan seseorang-yang-tidak-boleh-kusebut-namanya.
Tapi anehnya, kenapa dalam mimpiku, dia kenal menjadi teman baik adik sepupuku? Oh, entahlah. Dan parahnya dalam mimpiku juga ada dia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut yang lain..
Aku tidak membutuhkan dua orang dia-yang-namanya-tidak-boleh-disebut dalam mimpiku. Apalagi kalau itu hanya akan membutku sesak napas!

Butuh ingatan yang lain agar aku bisa mengingat detail mimpiku semalam. Hanya saja, yang kuingat hanyalah mata mereka yang tersenyum aneh saat melihatku. Aku tidak tahu, apa makna dari mimpi ini..
yang jelas, aku yakin ini bukan mimpi yang mempunyai makna serupa dengan mimpi Cebolang yang akhirnya jatuh cinta pada Niken Rancangkapti dan mempersuntingnya..

Bahkan parahnya, aku sampai menjerit frustasi karena penasaran detail mimpiku. Yang kuingat hanyalah tatapan mata mereka. Hanya itu,
aku tidak ingar alur cerita yang terjalin
aku tidak ingat siapa saja yang ada dalam mimpiku
aku tidak ingat kenapa aku menangis dalam mimpiku
aku ....

ah~ menyebalkan!