Jumat, 19 Oktober 2012

Obrolan Kamar: Mereka Membuatku Iri

Semalam nonton King 2 Heart dan ternyata nggak bisa nahan ngantuk, maklum saja.. habis ujian kelayakan..
untungnya jatah kuisioner sama peta RW yang buat survei sudah siap.. tinggal nyetak (dan sekarang sudah dicetak :D)

Sebelum tidur, aku kepikiran.. gara-gara liat Lee Jae Ha yang di episode-episode sebelumnya selalu aja nggak mau kalah ataupun ngalah, ini nggak berani ngebantah Kim Hang Ah.. lucu ajaa.. terus, aku jadi inget sama Abah-Umi..


Dulu, setelah tahu (katakanlah perjalanan cinta) Abah - Umi, aku sempet nyungsep di kamar, nangis sesenggukan.. terharu, tersentuh,, pokoknya segala perasaan campur aduk. Abah - Umi sooooo sweeeeeeat.... ^^,
dan setelah liat Mas Lee Jae Ha dan Mbak Kim Hang Ah, aku jadi ngebandingin sama Abah - Umi..

Pernahkah ada yang melihat atau sekedar tahu, seorang suami yang rela menyiapkan sepatu bahkan menyemir sepatu untuk istrinya? Aku sudah pernah lihat. Dan tahu. Hampir seumur hidupku. Iya, sang suami itu adalah Abah dan sang istri adalah Umi.
Abah bukan seorang yang menunjukkan cintanya dengan seuntai mawar merah atau puisi atau mendendangkan lagu-lagu romantis.. Abah lebih kepada orang yang menunjukkan rasa cintanya dengan berbuat sesuatu..
Menyajikan segalas teh hangat saat petang (karena teh hangat saat pagi itu sudah menjadi rutinitas utama Umi)..
Menyiapkan bahkan menyemir sepatu milik Umi sebelum mengantar Umi kerja..
Mengantar-jemput Umi.. kemanapun tujuannya.. setiap hari selama Abah mampu melakukannya..
Rela antri di apotek untuk mengisi lemari obat Umi yang cepet banget kosongnya..
Selalu mengingat Umi dimanapun, dan langsung membeli apapun yang mengingatkannya pada Umi, tanpa berkata apa-apa.. tanpa diminta..
Selalu menjadi pihak yang diam saat Umi sedang dalam keinginan untuk bertengkar dalam hal apapun, dan rela menjadi pihak yang salah..

dibalik segala kejelekan yang melekat pada Abah yang manusia biasa.. aku ingin (minimal) dicintai dengan cara yang sama seperti cinta Abah ke Umi.. (kalau tidak, bagaimana mungkin Abah akhirnya bisa mendapat restu Mbah Kakung)
karena berapa banyak lelaki yang rela tampak rendah (dengan menyemir sepatu dan menghidangkan segelas teh) dihadapan wanita?
karena yang banyak terjadi, adalah saat cinta si wanita yang lebih besar kepada lelaki yang menjadi suaminya..

Adakah yang pernah menihat atau sekedar tahu, seorang Istri yang masih menghormati suaminya, meskipun hampir setiap hari dia mengeluh tentang sisi jelek suaminya? istri itu adalah Umi, dan suami itu adalah Abah..
Hampir setiap hari Umi mengeluh, tapi setiap hari pula Umi menghidangkan segelas teh hangat untuk Abah..
Hampir setiap kali Umi mengeluh tentang hobi tanaman Abah, tapi setiap Abah tidak ada di rumah, Umi adalah orang pertama yang ingat untuk menyiram tanaman-tanaman Abah..
Selalu saja Umi mengeluh tentang ayam-ayam Abah, tapi saat Abah alpa pada ayam-ayamnya, Umi yang rela terjun langsung menghadapi ayam-ayam itu.. memberi mereka makan, membersihkan kandang..
Selalu saja Umi mengomel saat Abah dengan sengaja tidak mengontrol asupan kalori yang masuk (Abah kena diabet), tapi Umi adalah orang pertama yang langsung panik saat gula darah Abah diambang batas atau Abah mengalami luka kecil..

disisi lain keluhan Umi yang kadang kedengaran menyebalkan tentang Abah, Umi masih begitu menghormati Abah.. Mengikuti semua yang Abah sarankan untuk Umi lakukan.. Meminta nasehat Abah untuk segala sesuatunya.. Menjadikan Abah sebagai prioritas setelan anak-anaknya..
di mataku, Umi hanya bersikap jujur..

Pernahkah melihat cinta yang saling melengkapi seperti itu?
Itu adalah karena Abah - Umi sadar bahwa Allah adalah Yang Maha Kuasa Sang Pemilik Cinta.. karena Abah - Umi mendasarkan cinta mereka pada Allah.. karena Abah menerima dengan penuh kesadaran bahwa Umi adalah cinta yang dititipkan Allah padanya.. karena Umi sepenuhnya menerima cinta Abah atas dasar petunjuk-Nya..

Aku ingin memiliki cinta yang seperti itu.. bukan, bukan cinta seperti Abah - Umi.. tapi cinta yang sama-sama selalu mengingat bahwa Allah lah Sang Penguasa Cinta..

Aamiin yaa raabbal 'aalamiin..